LGO4D Login dan Krisis Literasi Digital: Kita Online, Tapi Apakah Kita Mengerti?
LGO4D Login dan Krisis Literasi Digital: Kita Online, Tapi Apakah Kita Mengerti?
Blog Article
Oleh: Pemerhati Literasi Digital Masyarakat Indonesia
Prolog: Online Bukan Berarti Paham
Indonesia bangga dengan pencapaian digital:
"100+ juta pengguna internet",
"transaksi e-wallet meningkat",
"penetrasi smartphone mendekati 80%".
Namun satu pertanyaan krusial jarang dibahas:
Apakah masyarakat benar-benar memahami apa yang mereka lakukan di internet — atau mereka hanya mengikuti arus?
Salah satu contoh paling menarik — dan mencemaskan — dari fenomena ini adalah tren LGO4D login.
Fenomena Login Tanpa Literasi
Setiap hari, ribuan orang di Indonesia login ke berbagai situs angka. Salah satunya, tentu saja: LGO4D.
Namun yang menarik bukan aktivitasnya, melainkan mengapa dan bagaimana mereka login:
-
Mereka tidak membaca syarat dan ketentuan
-
Mereka tidak tahu bagaimana data mereka diproses
-
Mereka menganggap “akun” hanyalah jalan masuk, bukan identitas digital
-
Mereka hanya tahu bahwa login = kemungkinan menang
Login tidak lagi menjadi bagian dari sistem keamanan digital, tapi ritual harapan, bahkan pelarian dari logika.
Literasi Digital Itu Bukan Cuma Bisa Buka Aplikasi
Kita sering menyamakan “literasi digital” dengan:
-
Bisa main WhatsApp
-
Bisa akses Shopee
-
Bisa bikin akun di TikTok
-
Bisa login ke LGO4D
Padahal, itu hanyalah literasi teknis — sekadar tahu cara, bukan makna.
Literasi digital yang sejati adalah:
-
Mengetahui risiko data pribadi
-
Memahami algoritma dan pengaruhnya
-
Mampu membedakan peluang dan manipulasi
-
Menganalisis motif di balik setiap antarmuka yang digunakan
LGO4D Login: Simptom dari Masalah yang Lebih Dalam
Banyak yang berkata:
“Ah, biarin aja orang mau main angka, itu hak mereka.”
Benar. Tapi saat ribuan masyarakat login tanpa pemahaman apa pun,
yang dipertaruhkan bukan hanya uang — tapi kepercayaan, data, dan masa depan digital mereka.
Jika seseorang rela memberikan nomor HP, tanggal lahir, dan informasi pribadi hanya demi “kemungkinan menang”,
itu artinya sistem pendidikan kita gagal menjelaskan apa itu “akses digital yang aman dan cerdas.”
Penutup: Kita Harus Lebih dari Sekadar Pengguna
Fenomena LGO4D login hanyalah satu dari sekian banyak “cermin” yang memperlihatkan bahwa rakyat Indonesia sudah online, tapi belum benar-benar paham apa yang mereka lakukan di sana.
Mereka bisa login.
Tapi belum tentu tahu kenapa mereka login.
Dan lebih parah lagi, mereka tidak tahu kepada siapa mereka memberikan pintu masuk ke identitas digital mereka sendiri.
Catatan Akhir
Tulisan ini tidak ditujukan untuk menghakimi siapa pun.
Report this page